JAKARTA, MOTV - Pemerintah memulai program vaksinasi COVID-19 secara gratis pada hari ini, Rabu, (13/01/2021). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi penerima pertama vaksin tersebut.
“Insyaallah, Bapak-Ibu kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Bapak Presiden,” Kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (11/01/2021) lalu, di Kantor Presiden, Jakarta.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19.
“Pada hari ini, Senin, tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan izin penggunaan dalam kondisi emergency (emergency use authorization) untuk vaksin COVID-19 yang pertama kali kepada vaksin CoronoVac produksi Sinovac Biotech Inc. yang bekerja sama dengan PT Bio Farma,” Ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (11/01/2021).
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin tersebut halal dan suci.
“Yang terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan auditor, rapat Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac Lifescience yang sertifikasinya diajukan Bio Farma, suci dan halal,” Terang Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh, Jumat (08/01/2021).
Sebagaimana disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin, program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 dan dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk dapat menyelesaikan program ini. Untuk itu, ia berharap dukungan serta partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia.
“Mudah-mudahan yang apa yang kita lakukan di sini bisa diikuti, bisa dikerjasamakan, bisa didukung oleh seluruh rakyat Indonesia karena tidak mungkin pemerintah bisa melakukan ini sendiri. Saya percaya bahwa bersama kita bisa,” ujar Budi saat menyambut kedatangan 1,8 juta vaksin COVID-19 di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, akhir Desember silam.
Pemberian vaksin akan dilakukan pada sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia untuk memperoleh kekebalan komunitas atau herd immunity. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas pertama adalah para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
Selanjutnya adalah petugas pelayanan publik serta kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas). Vaksinasi kepada kelompok usia lanjut akan dilakukan setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok tersebut.
Kemudian, masyarakat rentan dengan risiko penularan tinggi, serta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Namun, sejalan dengan program vaksinasi, Menkes tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan 3M karena pandemi belum berakhir.
“Dengan berjalannya program vaksinasi ini kita justru harus tetap menjalankan protokol kesehatan; mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” Tandasnya.
Presiden
Jokowi Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin COVID-19
“Tekanan
darah Bapak 130/67, sehat. Kalau tekanan darahnya di atas 140 tidak diberikan
(suntikan vaksin),” ujar petugas.
Selain itu,
petugas juga menanyakan sejumlah pertanyaan untuk penapisan, antara lain
konfirmasi tidak pernah terpapar COVID-19; riwayat batuk, demam, dan pilek
selama 7 hari terakhir; serta riwayat penyakit jantung atau riwayat penyakit
penyerta lainnya.
“Di sini
saya tulis layak untuk vaksinasi ya,” ujar petugas setelah melakukan skrinning.
Kemudian,
Presiden menuju ke Meja 3 untuk menerima suntikan vaksin COVID-19. Di sini
Presiden yang tampak mengenakan kemeja putih lengan pendek diberikan suntikan
oleh vaksinator Prof. dr. Abdul Muthalib yang juga merupakan dokter
kepresidenan.
“Saya akan
mengambil vaksin (COVID-19) dari coolbox yang akan disuntikkan
kepada Bapak Presiden,” ujar petugas sembari memperlihatkan vaksin yang
diambil.
Vaksin
kemudian diserahkan pada vaksinator untuk kemudian disuntikkan kepada Presiden.
“Enggak terasa sama sekali,” ujar Presiden saat ditanya oleh vaksinator usai
disuntik.
Usai
divaksin, Kepala Negara menuju ke Meja 4 untuk pencatatan. Presiden juga harus
menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi apabila ada Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI). Sebagai penerima vaksin, Presiden juga diberi kartu vaksinasi
dan penanda edukasi pencegahan COVID-19.
Daftar Penerima Vaksin COVID-19 Perdana Bersama Presiden
Bersama
Presiden pada sesi pertama vaksinasi, turut serta sejumlah perwakilan dari
berbagai latar belakang dalam vaksinasi COVID-19 perdana yang dilaksanakan di
veranda Istana Merdeka kali ini.
Nama-nama
perwakilan tersebut ialah:
1. Daeng Mohammad Faqih (Ketua Umum PB IDI);
2. Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI sekaligus mewakili Muhammadiyah);
2. Ahmad Ngisomudin (Rais Syuriah PBNU);
4. Marsekal Hadi Tjahjanto (Panglima TNI);
5. Jenderal Pol. Idham Azis (Kapolri); dan
6. Raffi Ahmad (perwakilan milenial).
Daeng
Mohammad Faqih, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, saat ini
merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Dirinya tercatat
aktif di Badan Rumah Sakit Indonesia tahun 2014-2017 dan pernah tergabung dalam
Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Pusat serta Dewan Pembina Komisi Akreditasi
Rumah Sakit.
Amirsyah
Tambunan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sekaligus
mewakili Muhammadiyah, selain aktif sebagai Sekjen MUI, yang bersangkutan juga
tercatat sebagai Wakil Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhammadiyah
2015-2020. Amirsyah juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen MUI pada
2010-2015 silam.
Sementara
itu, Ahmad Ngisomudin yang menjadi perwakilan dari Nahdlatul Ulama, saat ini
aktif sebagai Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Beliau juga aktif
sebagai dosen UIN Raden Intan Lampung.
Adapun dari
kalangan milenial, hadir Raffi Ahmad yang merupakan seorang publik figur.
Untuk
diketahui, selain enam orang di atas, sejumlah perwakilan juga tampak hadir
pada vaksinasi pertama dalam sesi-sesi setelahnya. Mereka yang hadir tersebut
ialah Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Unifah Rosyidi (Ketua Umum
PGRI), Ronald Rischard Tapilatu (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), Romo
Agustinus Heri Wibowo (Konferensi Waligereja Indonesia), I Nyoman Suarthani
(Parisada Hindu Dharma Indonesia), Partono Nyanasuryanadi (Persatuan Umat
Buddha Indonesia), dan Peter Lesmana (Majelis Tinggi Agama Khonghucu
Indonesia).
Selain itu,
turut pula perwakilan lainnya yakni Penny Kusumastuti Lukito (Kepala BPOM),
Rosan Perkasa Roeslani (Ketua Kadin), Ade Zubaidah (Sekjen Ikatan Bidan
Indonesia), Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI) Nur Fauzah (perawat), Lusy
Noviani (Wasekjen Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia), Agustini
Setiyorini (perwakilan buruh), dan Narti (perwakilan pedagang).
Di samping
itu, tampak Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dan
dr. Reisa Asmo Subroto turut serta mengikuti vaksinasi perdana ini.
Sebagai
informasi, pemerintah mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan
program vaksinasi COVID-19 ini. Tidak hanya menunggu keluarnya izin penggunaan
darurat BPOM dan fatwa halal MUI, sejumlah persyaratan lainnya yang harus
ditempuh para penerima vaksin juga benar-benar diperhatikan.
Dari
sejumlah nama di atas, diketahui terdapat beberapa calon penerima yang
berdasarkan ketentuan medis belum dapat memperoleh vaksin COVID-19 kali ini.
Hal tersebut merupakan bentuk kehati-hatian demi memastikan keamanan dan
keselamatan para penerima vaksin.
Sumber : Biro Pers, Kementerian Sekertaris Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar